LAPORAN PRAKTEK MEKANISME
KERJA ENSIM
PADA HATI AYAM DAN DAUN
PEPAYA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 1: Zea Mays
SASMITA
FIKRIA
ARIFA ZAHRANI
RAHMAWATI
R
AINUL
HAMZAH
RIFALDY
YAINAHU
INDRIANI
HELMI
SULASTRI
SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2014/2O15
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang……………………………………………………………
I.2 Dasar Teori……………………………………………………………….
I.3 Tujuan……………………………………………………………………
I.4 Rumusan Masalah……………………………………………………….
I.5 Hipotesis…………………………………………………………………
I.6 Metode Penulisan……………………………………………………….
BAB II METODELOGI
I Praktikum ……………………………………………………………..
II Cara kerja……………………………………………………………….
III Tabel hasil
percobaan……………………………………………………
IV. Lampiran
gambar……………………………………………………….
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang PenulisanPENDAHULUAN
Semua makhluk hidup memerlukan energi. Energi itu digunakan untuk tumbuh, bergerak, mencari makanan, mengeluarkan sisa-sisa makanan, menanggapi rangsangan, dan reproduksi. Tanpa energi, semua proses kehidupan akan terhenti. Sumber energi utama bagi makhluk hidup di bumi adalah matahari. Energi matahari ditangkap oleh tumbuhan dan diubah menjadi persenyawaan kimia. Selanjutnya, energi kimia yang tersimpan dalam tumbuhan berpindah ke makhluk hidup lain pada saat tumbuhan dimakan oleh makhluk hidup tersebut. Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi perombakan berbagai senyawa kimia untuk berbagai keperluan hidupnya.
Energi tersebut dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, yang disebut transformasi energi. Makhluk hidup mampu melakukan transformasi energi melalui proses Metabolisme. Metabolisme itu sendiri mempunyai pengertian perubahan kimia dan energi yang terjadi di dalam tubuh, atau penggunaan makanan oleh tubuh. Metabolisme sangat bergantung pada peran enzim.
Dalam tubuh makhluk hidup terdapat beberapa enzim, salah satunya adalah enzim katalase yang dihasilkan oleh hati. Enzim ini mempunyai berbagai peranan pada tiap bahan atau organisme. Enzim ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk itu kami melakukan praktikum ini agar dapat mengetahuinya. Sebagai hasil dari praktikum kami, maka kami membuat laporan ini.
I.2 Dasar teori
Reaksi Metabolisme merupakan reaksi enzimatis yang melibatkan enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi. Bahan tempat enzim bekerja disebut substrat.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif (active site)
Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap disebut holoenzim.
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein.
a. Apoenzim (bagian protein), tersusun atas asam-asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
b. Gugus Prostetik (bagian bukan protein), yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor. Gugus Prostetik yang terdiri dari senyawa organik kompleks disebut koenzim.
Ciri enzim adalah :
1. Merupakan protein;
2. Biokatalisator, yaitu katalisator hidup yang mempercepat reaksi kimia tetapi tidak berubah setelah reaksi selesai;
3. Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi, yaitu energi awal yang diperlukan untuk memulai reaksi;
4. Tidak mengubah keseimbangan reaksi;
5. Bekerja sangat spesifik yaitu satu substrat satu enzim;
6. Memiliki sisi aktif atau sisi katalistik, yaitu bagian enzim tempat substrat berkombinasi;
7. Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi;
8. Enzim akan rusak oleh panas;
9. Umumnya enzim bekerja secara dapat balik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :
1. Konsentrasi Substrat;
2. Konsentrasi enzim;
3. Temperatur;
4. Perubahan pH.
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan kami melakukan praktikum kami adalah untuk mengetahui adanya enzim katalase dan peranannya pada tiap bahan atau organisme serta faktor yang mempengaruhinya.
I.4 Rumusan Masalah
1. Apakah ada enzim katalase pada hati ayam dan daun pepaya?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
I.5 Hipotesis
Jika konsentrasi substrat (peroksida) diperbesar maka kerja enzim katalase terhadap substrat (peroksida) tersebut lebih cepat bereaksi. Dan jika konsentrasi substrat (peroksida) diperkecil maka kerja enzim katalase terhadap substrat (peroksida) tersebut lebih lambat bereaksi.
Di dalam hati terdapat enzim katalase yang berperan sebagai pengurai peroksida menjadi air, oksigen, dan kalor agar tidak membahayakan bagi tubuh.
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu dan pH. Pada suhu yang tinggi enzim katalase akan rusak, karena salah satu sifat enzim adalah hanya bertahan pada suhu .
I.6 Metode Penulisan
Penulisan Makalah ini menggunakan metode penelitian dan kepustakaan.
BAB II
METODELOGI
METODELOGI
Alat
1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
2. pipet tetes
3. bunsen/pembakar spirtus
4. penggaris
5. silet
6. Mortal
Bahan6. Mortal
1. Daun Pepaya
2. Hati ayam
3. Hidrogen peroksida ( H2O2 )
4. Akuades
5. Air es
II. Cara Kerja
·
Hati ayam
1. Potoglah hati ayam dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 1 cm
1. Potoglah hati ayam dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 1 cm
2. Kemudian masukkan masing-masing potongan hati ayam
pada 5 tabung reaksi
3. Lalu tambahkan masing-masing tabung reaksi tersebut
dengan Hidrogen Peroksida (H2O2) dan juga akuades dengan jumlah yang telah ditentukan
4. Amati pembentukan gelembung gas terjadi pada tiap
bahan yang diuji. Uji juga dengan bara api;
·
Daun
pepaya
1.
Buatlah ekstrak dari daun pepaya dengan cara dihaluskan
2.
Kemudian masukkan ekstrak daun pepaya yang sudah
dihaluskan tersebut pada 2 tabung reaksi
3.
Tabung pertama tidak memiliki air es sedangkan tabung
kedua diisi dengan 4 ml air es
4.
Lalu tambahkan masing-masing tabung reaksi tadi dengan
Hidrogen Peroksida (H2O2) dengan jumlah yang telah ditentukan
5.
Amati pembentukan gelembung gas terjadi pada tiap bahan
yang diuji. Uji juga dengan bara api;
III. Tabel Hasil Percobaan
·
Hati ayam
NO TABUNG
|
H202
|
AKUADES
|
1
|
0
|
10 tetes
|
2
|
3 tetes
|
8 tetes
|
3
|
5 tetes
|
5 tetes
|
4
|
8 tetes
|
3 tetes
|
5
|
10 tetes
|
0
|
Hasil reaksi:
Ø
Tabung pertama tidak menghasilkan gelembung
karena tidak memiliki H202 hanya akuades saja.
Ø
Tabung kedua hanya terdapat sedikit gelembung
karena hanya memiliki sedikit H2O2 lebih banyak akuadesnya.
Ø
Tabung ketiga menghasilkan gelembung stabil
karena jumlah H2O2 dan akuades sama
Ø
Tabung keempat menghasilkan banyak gelembung
karena jumlah H202 lebih banyak daripada akuades.
Ø
Tabung kelima menghasilkan lebih banyak
gelembuing karena hanya memiliki H2O2 dan tidak ada akuades.
·
Daun
pepaya
NO TABUNG
|
H202
|
AIR ES
|
1
|
5 tetes
|
0
|
2
|
5 tetes
|
4 ml
|
Hasil reaksi :
Ø Tabung
pertama hanya menghasilkan sedikit gelembung
Ø Tabung
kedua menghasilkan banyak gelembung sampai meluap ditabung reaksi
IV. LAMPIRAN GAMBAR
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah diadakan percobaan untuk mengetahui adanya enzim katalase pada berbagai bahan kita dapat menyimpulkan, dari tabung kedua dan ketiga, pada hati/daun pepaya ditambah peroksida akan muncul gelembung-gelelmbung gas dan setelah diberi bara api akan menyala. Dikarenakan pada saat ekstrak hati/daun pepaya ditambah peroksida, peroksida akan terurai menjadi H2O dan O2, bukti nyatanya adalah jika zat tersebut didekatkan dengan bara api maka akan menimbulkan nyala api. Itu merupakan reaksi antara O2 dengan bara api. Dengan munculnya gelembung gas dan nyala api dapat disimpulkan bahwa pada ekstrak hati dan daun pepaya memiliki enzim katalase, buktinya yaitu peroksida dapat terurai menjadi H2O dan O2 yang merupakan salah satu fungsi dari enzim katalase.
Hati ayam
a.
Pada tabung reaksi 1 konsentrasi peroksida
(substrat) 0 %. Sehingga tidak akan mempengaruhi kerja enzim katalase karena
hanya terdiri dari air 100%.
b.
Pada tabung reaksi 2 konsentrasi peroksida
(substrat) diperbesar yaitu 25%. Memang terjadi reaksi timbulnya gelembung
oksigen, tetapi sangat lambat karena konsentrasi peroksida yang hanya 25%,
sehingga tidak terlalu mempengaruhi kerja enzim katalase. Ini terbukti dengan
sedikit menaiknya tinggi gelembung oksigen pada tabung reaksi.
c.
Pada tabung reaksi 3 konsentrasi peroksida
diperbesar yaitu 50%. Disini terjadi reaksi yang seimbang yaitu menaiknya
tinggi gelembung oksigen secara perlahan-lahan dan berhentinya reaksi juga
dengan perlahan ini ditandai dengan turunnya tinggi gelembung oksigen setelah
beberapa menit.
d.
Pada tabung reaksi 4 konsentrasi peroksida
diperbesar lagi yaiu 75%. Pada tabung ini reaksi bekerja lebih cepat daripada
tabung 1, 2, dan 3. Karena pada substrat komposisi peroksida lebih banyak
daripada air. Reaksi memang terjadi dengan cepat tetapi cepat pula reaksi
tersebut berhenti. Ini terbukti dengan cepatnya kenaikan tinggi gelembung
oksigen dan cepat pula turunnya tinggi gelembung oksigen pada tabung reaksi,
lebih cepat beberapa menit dari tabung reaksi 1, 2, dan 3.
e.
Pada tabung reaksi 5 konsentrasi peroksida
sangat besar yaitu 100% tanpa campuran air. Pada tabung ini reaksi terjadi
sangat cepat, lebih cepat dari semua tabung reaksi. Karena komposisi substrat
yang hanya terdiri dari peroksida.Ini
terbukti dengan sangat cepat naiknya gelembung gas oksigen pada tabung reaksi.
Hanya beberapa detik saja gelembung gas oksigen telah keluar dari mulut tabung
reaksi. Tetapi sangat cepat pula reaksi ini berakhir.
Jadi, keseluruhan kesimpulan dari praktikum adalah semakin rendah konsentrasi substrat semakin lambat pula terjadinya reaksi antara enzim katalase dan substratnya (Peroksida). Semakin tinggi konsentrasi substrat semakin cepat pula terjadinya reaksi antara enzim katalase dan substratnya (Peroksida). Jadi, pada percobaan yang telah dilakukan konsentrasi substrat lebih baik seimbang agar pada proses reaksi tetap stabil sehingga tidak terjadi lonjakan kenaikan dan penurunan reaksi secara drastis.
Jadi, keseluruhan kesimpulan dari praktikum adalah semakin rendah konsentrasi substrat semakin lambat pula terjadinya reaksi antara enzim katalase dan substratnya (Peroksida). Semakin tinggi konsentrasi substrat semakin cepat pula terjadinya reaksi antara enzim katalase dan substratnya (Peroksida). Jadi, pada percobaan yang telah dilakukan konsentrasi substrat lebih baik seimbang agar pada proses reaksi tetap stabil sehingga tidak terjadi lonjakan kenaikan dan penurunan reaksi secara drastis.
DAFTAR PUSTAKA
.http://www.anekailmu.blogspot.com
http://www.chem-is-try.org
http://www.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar