Selasa, 19 Agustus 2014

Laporan Praktek Pengamatan Struktur Biji Monokotil dan Dikotil



Pengamatan Struktur Biji Monokotil dan Dikotil

D
I

S
U
S
U
N

OLEH :
KELOMPOK  1 : Zea Mays
SASMITA
FIKRIA ARIFA ZAHRANY
RAHMAWATI .R
RIFALDY YAINAHU
AINUL HAMZAH
HELMI SULASTRI
INDRIANI
 
SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015


DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1.            LATAR BELAKANG MASALAH ……………………………………………………………………….
1.2.            TUJUAN PENELITIAN ……………………………………………………………………………………
1.3.RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………………………..
1.4.            HIPOTESIS ……………………………………………………………………………………………………

BAB 2 : METODELOGI
A.   ALAT DAN BAHAN ……………………………………………………………………………………….
B.   CARA KERJA …………………………………………………………………………………………………
C.   HASIL KERJA …………………………………………………………………………………………………

BAB 3 : PEMBAHASAN

BAB 4 : PENUTUP
A.    KESIMPULAN  …………………………………………………………………………………………….
B.     SARAN ……………………………………………………………………………………………………….

BAB 5 : DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
           Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat mata, tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Biji merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang bersangkutan. Biji biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga. Selain untuk perkembangbiakan, biji juga merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan yang digunakan oleh organisme lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya.
Secara morfologi, biji dapat dibedakan menjadi dua, apakah biji yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut berupa biji belah atau bukan. Karena karekteristik dari suatu biji sangatlah mempengaruhi morfologi dan anatomi akar, batang, dan daun yang akan dibentuk pada waktu pertumbuhan.
Pada observasi kali ini, akan diamati berbagai macam tumbuhan dikotil dan monokotil. Dengan pengamatan ini diharapkan agar dapat membedakan ciri-ciri dari tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Selain itu, dapat pula menganalisis adanya suatu penyimpangan baik secara morfologi maupun secara anatomi pada ciri-ciri tumbuhan dikotil dengan monokotil terhadap ciri-ciri tumbuhan lain.

1.2 Tujuan Penelitian
Penulisan laporan  ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 
1.      Mengamati struktur biji monokotil dan dikotil
2.      Mengamati perkecambahan pada biji monokotil dan dikotil.

1.3 Rumusan Masalah
Dengan melakukan penelitian yang telah ditugaskan maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dalam laporan  ini adalah:
1.      Apakah perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil ?
2.      Mengapa biji kacang dikelompokkan kedalam kelompok dikotil dan biji jagung dikelompokkan kedalam monokotil ?
3.      Apa perbedaan antara kecambah monokotil dan dikotil ?


  
1.4  Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok dan kerangka pikir serta tujuan yang akan dicapai dalam
 penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1.      Karena kacang tanah mempunyai dua keping biji
2.      Karena jagung mempunyai satu keping biji
3.      Biji dikotil mempunyai dua kotiledon sedangkan biji monokotil hanya mempunyai
      satu  kotiledon.



BAB II
METODELOGI

Penelitian perkecambahan biji monokotil dan dikotil ini dilaksanakan selama 7 hari . Praktikum ini dilaksanakan secara kelompok.

A.    Alat dan Bahan
1.      Biji Kacang Tanah
2.      Biji Jagung
3.      Gelas Plastik
4.      Kapas
5.      Air

B.   Cara kerja
1.      Amati struktur biji jagung dan biji kacang tanah.
2.      Belahlah biji dan tuliskan bagian-bagiannya beserta gambarnya
3.      Kecambahkan biji jagung dan biji kacang tanah pada media yang dibawa selama satu        minggu.
4.      Untuk mengecambahkan biji disimpan pada kapas yang sudah ditetesi dengan air





C.   Hasil kerja
TUMBUHAN DIKOTIL








TUMBUHAN MONOKOTIL




          







BAB III
PEMBAHASAN

1.      Perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil
Perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil dapat kita lihat dari bentuk biji dan bagian-bagiannya. Pada biji monokotil, contohnya jagung hanya terdapat satu kotiledon saja yang sering disebut skutelum. Sedangkan pada biji dikotil, contohnya kacang tanah memiliki dua kotiledon atau keping biji yang berfungsi sebagai tempat tersimpannya cadangan makanan.

2.      Mengapa biji kacang dikelompokkan kedalam kelompok dikotil dan biji jagung dikelompokkan kedalam monokotil ?
Jawab: karena biji kacang merupakan tumbuhan yang bijinya berkeping dua (memiliki dua kotiledon), sedangkan biji jagung hanya memiliki satu kotiledon saja.

3.      Perbedaan antara kecambah monokotil dan dikotil
Perbedaan kecambah monokotil dapat kita lihat dari strukturnya, yaitu pada kecambah monokotil struktur kecambahnya meliputi radikula, plumula, akar primer, keleoptil, dan daun pertama. Sedangkan pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.

Struktur Biji Monokotil Dan Dikotil
Dari hasil penelitian anatomi tanaman dikotil dan monokotil diperoleh bahwa biji tanaman dikotil dan monokotil mempunyai bagian-bagian biji yaitu cadangan makanan, kulit biji, epikotil, kotiledon, hipokotil dan radikula.
            Pada biji ada beberapa struktur , yaitu :
a.      Kotiledon, cadangan makanan embrio
b.      Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
c.       Radikula, bakal calon akar
d.      Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
e.      Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
f.        Skutelum, permukaan keras
g.      Testa, pelindung biji










BAB IV
PENUTUP
v  Kesimpulan
Pada umumnya struktur biji sama yaitu ada kotiledon, plumula, radikula. Yang membedakan hanya pada biji monokotil terdapat testa dan tidak terdapat epikotil dan hipokotil, sedangkan biji dikotil terdapat skutelum dan terdapat epikotil dan hipokotil.
Perkecambahan biji monokotil dan biji dikotil mempunyai tipe perkecambahan yang berbeda. Biji monokotil tipe perkecambahan hipogel (kotiledon berada di bawah permukaan tanah), sedangkan biji dikotil tipe perkecambahan epigeal (kotiledon berada di atas permukaan tanah). Air sangat berpengaruh terhadap perkecambahan. Tanpa adanya air perkecambahan tidak akan terjadi.

v  Saran
            Pada akhir penelitian ini kami menyarankan untuk praktikum selanjutnya agar lebih baik lagi sehingga memperoleh hasil yang memuaskan. Sebaiknya dalam melakukan penelitian atau percobaan harus membutuhkan waktu lama. Karena untuk menganalisis semua yang terjadi pada tumbuhan tersebut. Jika dalam waktu yang singkat, mungkin hasil percobaan tersebut kurang memuaskan.




BAB V
DAFTAR PUSTAKA

http: / /www.perkecambahanpadabijikacangtanah.com/

http: / /www.perkecambahanpadabijijagung.com/

http://www.wikipedia.com./perkecambahan 

http://www.wikipedia.com./kecambah